Minggu, 17 April 2011

Pengembangan BIOGAS "Sebagai Bahan Energi Alternatif Menuju Desa Mandiri Energi dan Pangan"


Tujuan pembangunan peternakan di Indonesia adalah salah satunya di tujukan dalam rangka mencukupi kebutuan pangan asal hewan baik berupa daging, telur dan susu. Disamping itu produk peternakan menghasilkan produk sampingan (by product) berupa kotoran ternak (padat dan cair), tulang, kulit dan darah. Isu lain yang perlu diperhatikan adalah adanya tuntutan masyarakat yang menginginkan kegiatan peternakan dapat menekan sekecil mungkin polusi yang ditimbulkannya. Dengan kata lain, usaha peternakan dituntut untuk menciptakan usaha yang ”ramah lingkungan”.
               Hasil sampingan ternak tersebut saat ini telah menjadi masalah dan merupakan salah satu isu penyebab pencemaran. Limbah ternak dan hasil limbah pertanian lainnya yang menjadi media fisik dan biologi serta menimbulkan bau yang dapat menurunkan mutu lingkungan. Kondisi ini merupakan dampak dari manajemen limbah yang belum dikelola dengan baik. Dalam upaya penanggulangan masalah pencemaran lingkungan dan sekaligus pemberdayaan petani dan peternak adalah salah satunya adalah dengan sistem integrasi dan diversifikasi usaha pertanian peternakan. Pada umumnya peternak adalah petani yang memiliki lahan pertanian yang terbatas dan memelihara beberapa ekor ternak, sedangkan pemanfaatan limbah sebagai input usaha belum optimal dilakukan. Diharapakan penerapan peternakan yang terintegrasi, pemanfaatan sumber daya lokal dapat ditingkatkan dan output dari suatu kegiatan merupakan input bagi kegiatan lainnya.

SEKILAS TENTANG BIOGAS
               BIOGAS adalah salah satu sumber energy terbarukan yang dapat menjawab kebutuhan energy alternatif dan menghasilkan pupuk organic sebagai bahan sampingan. Teknologi biogas merupakan salah satu teknologi tepat guna untuk mengolah limbah peternakan. Teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme alam untuk merombak dan dan mengolah limbah.
               Untuk menghasilkan biogas diperlukan reaktor BIOGAS yang merupakan suatu instalasi yang kedap udara, sehingga proses dekomposisi bahan organik dapat berjalan secara optimum, disamping itureaktor BIOGAS dapat mengurangi emisi gas metana yang merupakan salah satu gas yang menimbulkan efek gas rumah kaca.
               BIOGAS merupakan campuran dari berbagai gas seperti: 1) gas metana (50 – 60%), 2) gas karbon dioksida (30 – 40%), 3) dan gas lainnya (1 – 2%). Sumber bahan baku biogas dapat berupa limbah ternak sapi, kerbau, babi, ayam dan lain lain.

PENAWARAN BIOGAS
1.     Kapasitas (tergantung pesanan)
2.     Ketebalan Bahan (3 – 5 mm)
3.     Bahan (Fiber)
4.     Tipe (knock down/dipindahpindahkan/tekanan gas tinggi)
5.     Kompor (kompor biogas kualitas pabrik)
6.  Harga (Negosiasi, tergantung jarak pengiriman)

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar